Akan ku lakukan semua untukmu
Akan ku berikan seluruh cintaku
Janganlah engkau berubah
Dalam menyayangi dan memahamiku
-RAN
Hujan dan sepotong lagu adalah lorong waktu paling sederhana yang membawaku pada kenangan akan dirimu. Semua rindu yang ku pendam jauh dalam dada seketika memberontak bangkit tatkala telingaku menangkap susunan melodi yang tak asing di telinga. Ya! Itu lagu kita. Lagu yang senantiasa kau nyanyikan untukku kala itu. Indah terlantun bersama rintik-rintik hujan yang kian jatuh berderai. Hanyut aku, terlunta, hilang arah di hempas badai kenangan.
Lantas, kelanjutan dari tulisan ini bisa dengan mudah di tebak. Saat hujan dan sepotong lagu itu menyibak semua rindu yang susah payah ku sembunyikan dalam lorong-lorong hati. Bayangmu yang manis menjelma dengan indah di setiap objek kamarku ini. Sayangku, bahkan aku bisa melihatmu di mana-mana. Di langit-langit, di lemari, di sudut ruang, di bantal dan guling, di jendela sekalipun bayangmu selalu ada.
Hujan telah menampar keangkuhanku dengan manis dan romantis. Tak bisa aku mengelak, aku merindu. Rindu kamu.
Cukup! Tak sanggup lagi ku terjemahkan semua gegap dalam diri ini. Jelasnya aku tak bisa berhenti merinduimu. Tak sanggup aku berhenti memikirkanmu. Tak mampu dan barangkali tak akan pernah mampu untuk berhenti menyayangimu.
Getar ini masih sama seperti dahulu, sayangku. Masih sama sepeti awal kita bertemu atau saat kita dengan romantisnya beriringan pada suatu senja di tepi pantai. Tak ada yang berubah. Semua rasaku masih tetap khusus untukmu.
Sayangku... hujan, lagu dan rindu melukis bayangmu dengan sempurna di pelupuk mataku.
0 Comments