faceyourmanga.com |
Bajingan
yang Disayang Tuhan
Ku hitung bunga-bunga yang ku
petik
silam, yang ku tinggalkan kala
sepah
dan layu di genggam tangan
ku terka sendiri
siapakah bajingan yang disayang
Tuhan?
Aku!
Mauku
Aku mau senja yang damai
Yang menenangkan hati
Hening begitu saja
Tanpa sesuatu yang lainnya,
kecuali kamu
Aku ingin merasai angin yang
lembut
Yang bersemilir pelan-pelan
Masuk menyelinap dan hilang
Membawaku jauh ke desa tak
bernama
Aku mau hidup dengan tentram
Bahagia tanpa perlu pusing
mencari nasi
Merdeka dari segala yang ada
Tanpa peduli, akan jadi apa kelak
diriku?
Aku mau sesuatu yang sederhana
Namun membuatku nyaman
Aku mau sesuatu yang berharga
Seperti kamu
Gelisah
Malam Ini
Angin berai di sisi rumpun bambu
Ku tatap lagi rintik gerimis malam
iini
Sunyi, dingin dan beku
Tiga lelaki larut dimanja gigil
Hawa yang menghembus
Meminta diri pada kelopak memejam
Cuaca yang begini tanpa kopi
Adalah gelisah tak tertawar
Seperti hitam langit tanpa pendar
bulan
Seperti juga nada tak bersimpfoni
Itulah, aku tanpamu
Jika sudah begini teringat kata
Chairil
Nasib adalah kesunyiannya masing-masing
Tengah
malam di kos yang sepi, 6 November 2016
0 Comments