Malam ini saja, sejenak
Biarkan petarung ini tumbang dan bersandar pada bahu puisi
Seperti daun yang luruh tertiup angin kala hening dan malam sepi
Biar menabur segala rindu, kecewa dan sepucuk harapan untuk kau kembali
Malam ini saja, sejenak
Biar ku nikmati luka perpisahan yang kau nisbatkan senja tadi
Saat sayu kemilau mentari menepi di bulan semanis Februari
Biar saja bayangmu menelusup dan memaksaku terjaga hingga pagi
Malam ini saja, sayang
Biar manis wajahmu itu membayang-bayang di benak ini
Senyyummu, bola matamu dan semerbak harummu yang mewangi
Ku kenang lagi dalam kepiluan dan kesadaran sepenuh hati;
Kau bukan milikku lagi
Biarkan petarung ini tumbang dan bersandar pada bahu puisi
Seperti daun yang luruh tertiup angin kala hening dan malam sepi
Biar menabur segala rindu, kecewa dan sepucuk harapan untuk kau kembali
Malam ini saja, sejenak
Biar ku nikmati luka perpisahan yang kau nisbatkan senja tadi
Saat sayu kemilau mentari menepi di bulan semanis Februari
Biar saja bayangmu menelusup dan memaksaku terjaga hingga pagi
Malam ini saja, sayang
Biar manis wajahmu itu membayang-bayang di benak ini
Senyyummu, bola matamu dan semerbak harummu yang mewangi
Ku kenang lagi dalam kepiluan dan kesadaran sepenuh hati;
Kau bukan milikku lagi
0 Comments