I
Di sini hening...
Sunyi mencekik dan sepi membunuhku
Rintik gemintang yang membasahi langit
Mengingatkanku pada satu orang hawa
Shell, apa kabar dirimu?
Rindu sekali...
Tatap mata, senyum dan lukisan wajah di jiwaku
Saling bertautan tiada hentinya
Seolah bertanya-tanya kepada takdir;
Kapan kunang-kunang bisa menyentuh bintang?
II
Kunang-kunang itu aku
Redup redam menahan rindu
Gejolak yang membara
Dan seribu rasa yang terus memberontak
Aku bersijingkat dalam ingatan dan sunyi
Dalam gelap dan dinginnya kenangan
Aku mencari hati tempat lelahku bersandar
Aku mendamba engkau, Bintangku
Angin malam, hujan dan gerimis
Menyentuh sisi melankolisku
Ketika ku kepak sayap kecil ini
Langit yang gulita menyadarkanku;
Kita begitu terasing
Begitu jauh terpisah
Begitu jauh berbeda
Di sini hening...
Sunyi mencekik dan sepi membunuhku
Rintik gemintang yang membasahi langit
Mengingatkanku pada satu orang hawa
Shell, apa kabar dirimu?
Rindu sekali...
Tatap mata, senyum dan lukisan wajah di jiwaku
Saling bertautan tiada hentinya
Seolah bertanya-tanya kepada takdir;
Kapan kunang-kunang bisa menyentuh bintang?
II
Kunang-kunang itu aku
Redup redam menahan rindu
Gejolak yang membara
Dan seribu rasa yang terus memberontak
Aku bersijingkat dalam ingatan dan sunyi
Dalam gelap dan dinginnya kenangan
Aku mencari hati tempat lelahku bersandar
Aku mendamba engkau, Bintangku
Angin malam, hujan dan gerimis
Menyentuh sisi melankolisku
Ketika ku kepak sayap kecil ini
Langit yang gulita menyadarkanku;
Kita begitu terasing
Begitu jauh terpisah
Begitu jauh berbeda
0 Comments