Ku kenang bibirmu menari di bibirku
Kita menyatu dalam desir angin sore
Dan matahari jingga mulai samar
Di balik bukit yang menyembunyikan kau dan aku
Kita saling berpagutan erat
Manjamu terasa hangat memelukku
Ku rangkul dirimu makin dekat dengan jiwaku
Makin dekat dengan nyawa dan kuil di dadaku
Nafasmu meracau dan dadamu naik turun
Tanganku yang mencari kehangat di dada itu
Merasai betapa debar-debar di jantungmu
Seirama dengan laju gairah mudaku
Ya, kita berpacu terengah-engah
Dua pasang mata kita remang terpejam
Seolah menerka detik demi detik yang berlalu
Menerka-nerka berapa dosa yang harus kita terima
Sayangku, ku kenang bibirmu menari di bibirku
Sungguh, aku merasakan itu
Nerakamu begitu hangat di tubuhku
Namun sayang, kini kau telah berlalu
Kita menyatu dalam desir angin sore
Dan matahari jingga mulai samar
Di balik bukit yang menyembunyikan kau dan aku
Kita saling berpagutan erat
Manjamu terasa hangat memelukku
Ku rangkul dirimu makin dekat dengan jiwaku
Makin dekat dengan nyawa dan kuil di dadaku
Nafasmu meracau dan dadamu naik turun
Tanganku yang mencari kehangat di dada itu
Merasai betapa debar-debar di jantungmu
Seirama dengan laju gairah mudaku
Ya, kita berpacu terengah-engah
Dua pasang mata kita remang terpejam
Seolah menerka detik demi detik yang berlalu
Menerka-nerka berapa dosa yang harus kita terima
Sayangku, ku kenang bibirmu menari di bibirku
Sungguh, aku merasakan itu
Nerakamu begitu hangat di tubuhku
Namun sayang, kini kau telah berlalu
0 Comments