Lima Tips Menghadapi Pertanyaan Kapan Wisuda Saat Lebaran



Lebaran menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh khalayak umum. Namun, tidak bagi kebanyakan mahasiswa tingkat akhir yang tengah bergelut dengan waktu, jumlah minimal SKS dan skripsi. Bagi mereka, lebaran seperti dua mata uang, dimana hukum relevansi menjadi nyata disana. Selain suka cita dari sisa masa kanak dalam menghadapi hari tersebut, di sisi lain ada perasaan was-was yang membayangi benak mereka jauh sebelum hari itu tiba. Pertanyaan, ”Kapan wisuda” adalah alasanannya.

Sebab, lebaran menjadi momentum bagi segenap keluarga besar untuk bersua kembali. Dan sialnya, sebagian dari mereka yang mentok, tidak punya pembahasan lain yang pantas untuk diperbincangkan pasti akan melontarkan basa-basi yang isinya tidak mengenakkan, salah satunya adalah pertanyaan itu.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang menyayat hati tersebut, ada beberapa tips yang barangkali dapat membantu meringankan penderitaan saudara-saudara, diantaranya adalah:

1.       Cari Pacar dan Temui dengan Keluarga
Dalam ilmu komunikasi ada istilah ‘pengalihan isu’, dimana tujuan dari hal ini adalah menghindari sorotan dengan menggiring opini lawan bicara pada hal baru yang kita tawarkan. Nah, salah satu cara agar keluarga besar tidak bertanya tentang wisuda, maka bawalah seseorang yang mau dianggap pacar ke rumah.

Harapannya sederhana, keluarga akan fokus pada doi. Setidaknya pertanyaan akan berkuatat pada siapa dirinya, kenal dimana dan mentok-mentok pertanyaan yang timbul adalah kapan nikah?

Nah, jika sudah bicara nikah, maka, kemungkinan kerabat-kerabat untuk mengingat masalah kuliah kita yang belum kelar begitu besar dan mengerikan. Maka, tips pertama ini hanya bersifat mengulur waktu belaka. Sepertinya, kita harus lanjut ke tips yang kedua.

2.       Belajar Menjadi Pelawak
Mungkin hal ini agak sulit bagi beberapa orang yang kepribadiannya tegas, serius dan jarang cengengesan. Namun, demikianlah perjuangan. Untuk mencapai sesuatu yang diingkan perlu adanya pengorbanan.

Maka mulai dari sekarang persiapkanlah banyak materi untuk menjadi seorang ‘penghibur’ di pertemuan keluarga saat lebaran nanti. Kuasai materi-materi itu, dalami, jangan sampai pada hari puncak malah jadi garing, ini berbahaya.

Keuntungan dari menjadi penghibur dalam sebuah forum adalah bisa mengendalikan arah dan ritme percakapan. Jadi, dengan melawak setidaknya keluarga akan fokus pada guyonan yang kita lontarkan, mereka sibuk tertawa dan lupa kalau kita belum diwisuda pada saat itu.

Tapi biasanya, saat kita ngebanyol seperti ini, ada saja satu-dua kepala yang mempunyai pikiran yang kemudian berhasrat membully kita agar suasana semakin hidup. Naas, bullyan yang paling sering terpikirakan biasanya adalah nasib dari perjalanan kuliah kita. Disaat seperti inilah tips kedua serasa tidak ada gunannya. Sudahlah, lanjut tips ketiga.

3.       Pelajari Ilmu Logika dan Seni Retorika
Sebagai mahasiswa, harusnya cara ini tak akan membawa kesulitan. Logika dan retorika adalah dua hal yang sering diprakterkkan dalam dunia kemahasiswaan. Agar bermanfaat dan semakin terlihat akademis, lontarkan saja dua hal ini untuk menangkis pertanyaan kapan wisuda yang dilontarkan dari para kerabat.

Jika pertanyaan memang tidak bisa dibendung dan terlanjur dilontarkan pada kita, jawab saja, ”Wisuda bukan segalanya,” atau, ”Cepat lambatnya wisuda tidak menentukan kesuksesan di masa depan,” dan banyak lainnya – alasan-alasan ini banyak di go*gle, cari saja. Dengan itu mereka akan manggut-manggut dan merenungkan jawaban itu.

Dari tips ini masalahnya cuma satu, di atas langit masih ada langit, secerdas apa pun tupai melompat pasti akan jatuh juga. Sederhanya, orang-orang tua rasanya lebih bijaksana daripada kaum muda. Mendengar jawaban kita mengenai wisuda yang penuh ambigu itu, pasti akan memancing mereka untuk membantahnya dengan ribuan motivasi yang mau tidak mau harus kita terima. Tips ini rasanya akan mengakibatkan hal fatal, coba cek tips selanjutnya

4.       Jangan Ikut Kumpul Keluarga
Sebenarnya, hal yang mendorong para kerabat untuk iseng bertanya kapan kita wisuda sebabnya adalah diri kita sendiri. Coba pikir, kalau kita tidak hadir disana, mana mungkin mereka akan bertanya pada kita kapan kita lulus kuliah?

Maka dari itu, saat lebaran usahakanlah untuk tidak ikut kumpul bersama keluarga. Meskipun efeknya jelas, yang pertama kita harus merancang siasat agar punya alasan yang kuat untuk tidak ikut kumpul bersama kerabat-kerabat yang lain. Yang kedua adalah tingkat kengeyelan kita akan diuji saat orang tua mengajak untuk berangkat pergi menemui keluarga-keluarga yang lain. Kemudian, tantangan yang lain adalah tingkat keberhasilan siasat-siasat dalam menjalankan tips ini sangat kecil.

Belum lagi masalah silaturahmi yang terhambat, pasti rumit. Makanya, pakai tips nomer lima saja.

5. Selesaikan Kuliah dengan Segera
Ini adalah acara yang ampuh, bisa dijamin. Adapun untuk menyelesaikan kuliah sendiri ada banyak caranya. Kalau tidak bisa lulus wisuda, kuliah bisa diselesaikan dengan cara drop out. Coba pikir, kalau kita sudah tidak punya urusan dengan kuliah, maka pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut dengan urusan perkuliahan seperti, kapan wisuda, bisa kita hadapi dengan mudah.

Bayangkan jika kita sudah selesai menuntaskan urusan kuliah, saat ditanya kapan wisuda, dengan enteng kita akan menjawab, ”Kemarin sudah sidang, tinggal nunggu wisuda beberapa bulan lagi,” atau ”Saya sudah nggak kuliah, Om/Tante,” beres, kan?

Wallahu ‘alam

***

Demikian lima tips sederhana menghadapi pertanyaan ‘kapan wisuda?’ saat kumpul bersama keluarga di hari raya. Semoga dapat membantu, kurang lebihnya mohon maaf, atau teman-teman punya saran lain silahkan isi di kolom komentar.

Mohon maaf lahir dan batin, mmuah :*

Post a Comment

0 Comments