kita akan bertemu lagi, dik
di telang. di suatu hari, di bawah naung pohon bakau
tepat sebelum matahari tenggelam
di ujung tambak ikan dengan sungai kecil
yang mengalir di belakang gubuk
sambil menyesap masa lalu
untuk sekali lagi
kita akan pergi ke warung-warung kopi
singgah dan menyeduh debur ombak
yang selalu datang dari arah selatan
dengan amis laut air mata para kekasih
catatlah, dik. di telang
tunggulah aku di pertigaan seperti biasa
karena sebelum musim panen kedua
aku akan tiba membawa sekeranjang cerita
untuk digelar bersama kabar masing-masing
di telang, di telang
kita akan berjumpa dan berkeliling
mencari masa lalu yang masih tersisa
kita akan menyapa ibu di warung depan kampus
dan melaju sambil menyanyikan lagu milik float
atau nika ardilla di atas sepeda motor seperti dulu
tunggulah, dik. tak perlu terburu-buru
putarlah dulu lagu danto dan percayalah
aku akan kembali, beristirahat
di sampingmu, menghidu daun kayu putih
yang gugur di atas tanah nama-nama pahlawan
lalu malam akan tiba di telang
kita akan duduk dibawah purnama
seperti saat kau sedia menyuluh api unggun
sedang aku memetik gitar
maka tunggulah, dik
sebab kita akan sekali lagi mengulang masa lalu
berbincang tentang bau matahari, tentang gemuruh
nyala ombak atau tentang dermaga tua :
tempat kawan-kawan pergi membawa lambaian tangannya
tunggulah, tunggu sebentar lagi
Jakarta -Tangerang, 6 September 2021

0 Comments