Antara aku dan dara termanis
sepanjang pelangi menguak tabir mendung.
Tak saling berkata. Waktu mendadak puitis
dan bertanya; sampai kapan cintamu kau bendung?
sepanjang pelangi menguak tabir mendung.
Tak saling berkata. Waktu mendadak puitis
dan bertanya; sampai kapan cintamu kau bendung?
Aku membisu, tinggal hati berdetak.
Tak sudi izinkan waktu berlalu
selagi rasa belum tersibak
menemu setapak ke jiwanya tertuju.
Tak sudi izinkan waktu berlalu
selagi rasa belum tersibak
menemu setapak ke jiwanya tertuju.
Angin mendelesir menyapa cemara,
dara yang terdiam ku coba pandang matanya.
dara yang terdiam ku coba pandang matanya.
Sumpah, Demi binar bintang di matanya!
Hatiku bergejolak kala mata kami bertautan.
Hatiku bergejolak kala mata kami bertautan.
Lantas aku tiada berdaya,
seperti Atheis yang mendadak hilang tujuan.
Antara aku dan dara termanis
saling membelakangi di sisa gerimis.
Tapi siapa peduli, kami punya hati
saling menerka sendiri-sendiri.
saling membelakangi di sisa gerimis.
Tapi siapa peduli, kami punya hati
saling menerka sendiri-sendiri.
0 Comments