Jum'at itu...
Berkah bagiku menemu selusin bidadari mandi bersuci di matamu
Rindang segara bertumpu pada hitam hijab yang kau kena
Hingga bertaburlah sejuta rasa yang dahsyat meledakkan jiwa
Berkah bagiku menemu selusin bidadari mandi bersuci di matamu
Rindang segara bertumpu pada hitam hijab yang kau kena
Hingga bertaburlah sejuta rasa yang dahsyat meledakkan jiwa
Luluh lantaklah aku, kacau di berondong pelor-pelor waktu
Belum lagi lidahku yang kelu membuat bibirku beku
Mematung, aku mendadak bodoh tak tau harus berbuat apa
Belum lagi lidahku yang kelu membuat bibirku beku
Mematung, aku mendadak bodoh tak tau harus berbuat apa
Jadilah aku lelaki gemetar yang tak berdaya di depan pesonamu
Demi langit dan pelangi yang jatuh di senyum manismu
Getar jiwaku senantiasa tak henti-hentinya menerka bayangmu
Anggun dirimu serta manis rupamu terus menggelapar dalam ingatan
Memaksaku terjaga hingga lelah malam membujuk mataku terpejam
Getar jiwaku senantiasa tak henti-hentinya menerka bayangmu
Anggun dirimu serta manis rupamu terus menggelapar dalam ingatan
Memaksaku terjaga hingga lelah malam membujuk mataku terpejam
Bayangmu tak kunjung hilang, dik.
0 Comments