Sudah secangkir kita cecapi kopi berserta riuh keluhmu
Kau bilang hidup ini begitu rumit dan membingungkan
Aku diam, mengangguk-angguk dan sesekali tersenyum padamu
Barangkali kau lupa, kau berbicara dunia pada bocah kemarin sore
Gerimis malam ini
Angin berkesiur sedingin rindu
Sudah berapa batang Pena kau sulut?
Tiga?
Empat?
Pelan-pelan kau hisap segala daya pada candu itu
Terpejam matamu menerka-nerka hidup
Mambayang-bayangi dua nyawa yang kau tanggung
Tanpa ayah, tanpa ibu
Sementara malam semakin beku di telan sunyi
Sekali lagi kau hembuskan kepul-kepul sesak itu
Dalam getir senyummu, seolah-olah mantap kau berucap;
"Aku harus berhenti bersekolah, kawan"
Kau bilang hidup ini begitu rumit dan membingungkan
Aku diam, mengangguk-angguk dan sesekali tersenyum padamu
Barangkali kau lupa, kau berbicara dunia pada bocah kemarin sore
Gerimis malam ini
Angin berkesiur sedingin rindu
Sudah berapa batang Pena kau sulut?
Tiga?
Empat?
Pelan-pelan kau hisap segala daya pada candu itu
Terpejam matamu menerka-nerka hidup
Mambayang-bayangi dua nyawa yang kau tanggung
Tanpa ayah, tanpa ibu
Sementara malam semakin beku di telan sunyi
Sekali lagi kau hembuskan kepul-kepul sesak itu
Dalam getir senyummu, seolah-olah mantap kau berucap;
"Aku harus berhenti bersekolah, kawan"
0 Comments