Tolong Beri Judul



*tolong beri judul*

Ada kalanya pemabuk terbuai
Lantas hilang akal, dan
Esok terbangun sendiri

Serupa malam yang berpijar
Hitam mengental, pekat
Dan terang shubuhnya

Ku pandang dari mataku
Segalanya berjalan sendiri
Berperan pada lakon masing-masing

Pun jua hatiku
Adakalanya kagum, resah
Membanci dan bersembunyi
  
Semoga kau mengerti

2014


Tentang Kawan
Sudah secangkir kita cecapi kopi beserta riuh keluhmu
Kau bilang hidup ini begitu rumit
Aku diam, mengangguk-angguk sesekali tersenyum padamu
Barangkali kau lupa, kau berbicara dunia pada bocah kemarin sore

Gerimis malam ini
Angin berkesiur sedingin rindu
Sudah berapa batang Pena kau sulut?
Tiga?
Empat?

Pelan-pelan kau hisap segala daya pada candu itu
Terpejam matamu menerka-nerka hidup
Membayang-bayangi dua nyawa yang kau tanggung
Tanpa ayah, tanpa ibu

Sementara malam semakin membeku di telan sunyi
Sekali lagi kau hembuskan kepul-kepul sesak itu
Dalam getir senyummu, seolah mantap kau berkata;
“aku harus berhenti bersekolah, Kawan”

2015
Sementara Hujan Mulai Turun
Sementara hujan mulai turun
Debu-debu rebah
Angin lalu lalang
Dan rintik mulai mencipta lagu

Lantas…

Lihatlah, Sayang!
Derai-derai tabah yang mengetuk rindu
Cemara yang mendo’a
Juga burung-burung yang asik berteduh

Hanyutlah, Sayang!
Pada syair-syair yang di tembangkan hujan
Jangan ragu, mari,
Ajak hatimu turut menari!

Sementara hujan mulai turun
Ku kenang dirimu dengan lirih hati
Karena dalam hujan
Air mata menjelma kata cinta
2014

harap memaklumi puisi anak SMA, sebab alay adalah proses pendewasaan.
 

Post a Comment

0 Comments